{Explore Negeriku} Candi Ceto
take a credit. please. |
Yeah, akhirnya aku menghabiskan serpihan-serpihan masa liburan semesterku disini. Yap, Candi Ceto. Terletak di Dusun Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Solo. Indonesia. Candi ini menurut aku Candi yang unik daripada yang lain yang pernah aku kunjungi. Akses ke Candi Ceto ini cukup mudah asalkan punya kendaraan ya. Hehe
Perjalananku ke Candi Ceto ini menggunakan akses kendaraan bermotor. Kami berangkat sekitar jam 11 siang dari Kota Solo sampai Karanganyar yang menurutku udaranya hampir sama dengan Kota Batu, Malang, Jawa Timur. Cukup dingin bagi yang tidak terlalu tahan dengan udara dingin. Kami menempuh perjalanan dari kota ke Candi Ceto ini kurang lebih satu jam perjalanan.
Mengingat track kawasan pegunungan, motor wajib dalam kondisi fit dan pengendara baiknya menggunakan masker dikarenakan tidak baik menghirup udara lembap dan Ph rendah terlalu lama. Jalanan aspal yang lumayan licin karena embun membuat pengendara wajib berhati-hati. Percaya atau tidak disepanjang tanjakan perjalanan teman-teman akan dimanjakan oleh hamparan kebun teh yang sangat luas nan hijau. Wah, lagi beruntung.
Hari menjelang siang kami berteduh di warung yang biasanya berjualan disekitar kebun teh. Begitulah penampakannya ya. Aslinya lebih bagus lagi. How great is our God :))
Karena kabutnya kembali naik segera kami bergegas menuju objek utama. Candi Ceto. Untuk masuk ke tempat wisata yang apik ini, teman-teman cukup membayar Rp.7000,- dan parkir kendaraan Rp.2000,- cukup terjangkau, bukan? Oh, iya untuk masuk ke Candi ini saat pendataan pengunjung teman-teman akan mengenakan jarit yang disediakan oleh petugas. Katanya wajib untuk menghormati tempat yang diyakini sebagai tempat ziarah dan pemujaan gitu. Lebih sopanlah istilahnya.
Ini gerbang utama Candi Ceto. Aku ambil foto ini setelah kami sampai puncak candi dalam perjalanan pulang. Kabutnya naik dan turun. Kalau dilihat dari sisi dalam Candi serasa negeri diatas awan loh. Oh, iya sebenarnya ada track juga yang menuju Puri Saraswati dan dalam perjalanan juga tersedia warung-warung kecil yang menjual makanan ringan, kopi dan sebagainya. Saat di Puri Saraswati pengunjung wajib melepas alas kaki. Kebayang ga dinginnya gimana? Hahaha nikmatin aja. Setelah dari Puri pengunjung juga wajib membasuh kaki dan sebagainya di sendang dekat dengan puri. Sangat jelas terbayang dinginnya air pegunungan yang lagi berkabut, bukan?
For your information, bagi perempuan yang berhalangan dilarang mengunjungi Candi Ceto ini. Alasannya? kurang tahu. :(
Foto ini aku ambil waktu kabutnya turun dari gerbang utama Candi Ceto. Disekitar candi penduduk menanami tanaman-tanaman sayur. Jadi, sangat luar biasa terasa penghijauannya. Perjalanan pulang dari Candi ke Karanganyar pun kami tetap disuguhi pemandangan yang luar biasa menabjukkan. Benar-benar terasa seperti negeri di atas awan. Sayangnya, aku gak bisa ambil gambarnya. Dikarenakan jalanan penurunan yang cukup terjal. Semoga artikel ini bermanfaat dan menunjukkan Indonesia itu kaya dengan tempat wisata yang sangat indah dengan ciri khasnya masing-masing. Have a nice day. Yeay!!
Komentar
Posting Komentar